SUATU PAGI BERSAMA PAK FERRY
Ketika
memasuki ruangan sebuah kantor yang terletak di daerah Blok M, aku belum
percaya kalau akhirnya aku bisa melihat ruangan seorang menteri.
Suasana
ruangan itu membuat hatiku tenang.
Ya, itulah ruangan di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Ruangan itu
bersahaja tapi indah dan sangat nyaman.
Pada
hari Rabu, 9 September 2015, aku mengunjungi kantor itu bersama teman-teman
Reporter Cilik (Repcil) Media Anak Media Indonesia. Aku bersama teman-teman Repcil
diberi kesempatan untuk mewawancarai Bapak Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional, Bapak Ferry
Mursyidan Baldan.
Aku
tidak canggung saat bertemu dengan Pak Ferry. Karena beliau orangnya ramah dan rendah
hati.
Dalam
wawancara itu, temanku Wafi menanyakan tentang kelahiran Pak Ferry. “Saya lahir di Jakarta,16 Juni 1961, anak ke
dua dari empat bersaudara” jawab Pak Ferry. Cita cita Pak Ferry sewaktu
kecil adalah menjadi pilot atau menjadi diplomat. Aku bertanya, “Bapak mengenyam pendidikan dimana saja?”.
Beliau menjawab, “Saya bersekolah SD di
Slipi, SMP di Al-Azhar,SMA di SMA Negeri 11 Jakarta, kuliah di Universitas
Padjajaran Bandung,” jawab Pak Ferry.
Sebelum
menjadi menteri, Pak Ferry ternyata menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Sungguh hebat Pak Ferry.
Dalam
wawancara itu, Pak Ferry juga menerangkan tentang keadaan pertanahan di Indonesia.
Oh iya, pada saat itu aku melihat ada
hiasan yang menarik, yaitu miniatur lokomotif CC 205. Itu lokomotif kesukaanku
Pada
akhir wawancara, kami berfoto bersama Pak Ferry. Pak Ferry juga memberi kartu
nama yang aku simpan sampai kapan pun juga.